Minggu, 28 Juni 2009

... BACALAH...

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”.

Manusia yang dititahkan oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi ini dengan diberi potensi akal, pada dasarnya di(ter)tuntut untuk berlomba-lomba mengembangkan potensi diri dan mengaktualisasikannya secara nyata dalam kehidupan sosial. Oleh sebab itu, manusia akan dimintakan pertanggunjawaban atas semua usaha yang pernah dilakukannya kelak dihadapan Sang Khaliq.

Secara naluri dalam fitrahnya, manusia adalah makhluk yang memiliki couricity (rasa ingin tahu) yang sangat tinggi. Maka dari itu, semua manusia baik muda maupun tua, anak kecil maupun orang dewasa berusaha untuk mengetahui segala sesuatu yang belum diketahuinya.

Maka tidak heran jika semua anak kecil tatkala melihat atau mendengar sesuatu yang asing baginya pasti mereka akan bertanya, baik kepada orang tua atau orang yang dekat dengannya. Hal demikian karena secara instingtif anak ingin mengetahui segala sesuatu yang belum diketahuinya itu. Tetapi sebelum bertanya, tentunya mereka juga sudah meraba-raba apakah hal tersebut dan untuk memastikannya mereka lalu bertanya kepada orang lain.

Jadi, pada dasarnya memang semua manusia telah ‘membaca’ dalam arti luas namun belum terstruktur sebagai upaya untuk menghimpun pengetahuan dan mengaktualisasikannya secara nyata dalam kehidupan sosial. Lalu, bagaimana konsep Islam dalam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk ‘membaca’ dalam kaitan pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban umat manusia secara umumnya?

LUV,
Vi's

Tidak ada komentar:

Posting Komentar