Minggu, 28 Juni 2009

Belajar Keragaman Dari Tanah Suci…(Suuz Zhan Bag. I)

Bagi yang pernah mengunjungi Masjidil Haram, Masjid Nabawi, ataupun yang hanya mendengar cerita, tentulah pemadangan yang memukau, indah dan hati tentunya bergetar kencang.
Yang paling menarik bagi saya adalah setiap invidu tidak pernah usil. Meskipun ada perbedaan antara akidah dengan akidah lainnya, begitu pula berbagai macam corak fikih, baju, warna kulit, bola mata, bahasa dan bahkan etika seolah-olah tidak menjadi halangan bagi kita untuk bertegur sapa dengan siapapun meskipun hanya dengan bahasa “Tarzan” sekalipun.
Seakan-akan Tanah Suci ini sebagai perwujudan padang mahsyar nantinya, masing-masing individu hanya sibuk mengurus keadaanya dirinya, masing-masing sibuk mengoreksi cela pada dirinya. Hanya ada pasrah, tawakal, riuh redah dengan tangisan minta ampunan.
Nah fenomena ini terlihat jelas seperti gambaran Al-Qur’an tentang keadaan padang mahsyar (akhirat) nantinya:

“Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, Dari ibu dan bapaknya, Dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” (QS. ‘Abasa: 34-37)

Terkadang kita nggak komplain tuh kalau Imam nya bacaanya panjang-panjang seperti Syeikh Sudais, Syeikh Suraym, atau imam favorit saya, Syeikh Juhani. Kayaknya kaki kesemutan, tapi yah nikmat denger nya.
Kayaknya otak di “setting” atau di ‘Format” ulang agar hidup saya harus sibuk mempersiapkan diri, harus sibuk memperbaiki diri, harus capek cari kesalahan pribadi dan jangan sampai nyari cela orang lain. Inilah keragaman yang dapat dipelajari dari tanah Suci.

Pulang Kampung..Replika Juga Ngilang!!

Tapi sayang sekali ketika pulang berangsur-angsur kunjungan ke “replika” padang mahsyar ini terlupakan.
Ketika saya menyimak khutbah jum’at atau selagi tidak giliran ngajar, ketika mendengar seorang ustadz ngasih ceramah, siraman rohani, terkadang hati saya bergemuruh.
Bergumurah karena takut? Bukan!!! gemuruhnya seakan-akan ada suara buruk di hati!! Oh yah itu namanya suuz zhan, buruk sangka., “ Wah! Ilmu baru segitu dah ngomong tafsir lagi!! Wah kelamaan tuh, harusnya singkat tapi padat!! Kayak yang dah bener aja! Kok pake teriak-teriak segala sih! Harusnya bukan gitu dalilnya! Bisa baca kitab nggak yah! Yah baru tahu nahwu doank….dan begitu banyak suara aneh dalam hati saya.
Tapi teringat ucapan guru-guru saya, “ Ilmu itu menjaga pemiliknya.” Tiba-tiba ada seperti suara perlawanan, “ Kalau yang you katakan salah gimana? Gimana kalau emang bener ucapan you, tapi kalau Allah memang ngasih pahala pada dia gimana? Sedang kamu jadi the looser? Emang bener yang ceramah mungkin nggak seberapa. Tapi kalau dia ternyata dia memberi manfaat orang banyak sedangkan you nggak gimana?
Akhirnya saya sadar juga, bahwa suuz zhan itu akan membawa si pemiliknya terus masuk ke dosa lainnya. Pastinya masuk ghibah, terus namimah, terus hasud, dan akhirnya takabur (sombong).
Bisa jadi saya ngomong, “ Aduh saya takut riya? Padahal ngomong gitu aja dia dah riya untuk menunjukan bahwa dia tidak riya!!!!
Nah itulah dosa terus berlanjut dari hal kecil..yaitu suuz zhan

Semuanya Salah..Ini Salah…Itu Salah…!!!

Saya teringat uacapan salah seorang guru saya, dia bilang, “Kamu harus hati-hati dengan suuz zhan, karena itu akan menghancurkan kamu, hati kamu akan keras.” Ketika itu saya masih muda dan masih bingung ucapannya. “Emang kenapa kang?” (akang adalah sebutan penghormatan untuk seorang pengasuh peantren di daerah Jawa Barat). “Coba aja lihat kalau seseorang itu suuz zhan pasti yang dilihatnya semua salah.”
Misalnya ada seorang ibu dengan anaknya akan bepergian dengan seekor kuda putih. Ketika si ibu menaikan anaknya ke atas kuda dan ibunya sendiri berjalan kaki, orang yang suuz zhan pasti bilang gini:
“Salah tuh si anak, masa nggak kasian ama ibunya, harusnya ibunya donk yang mengendarai kudanya!!
Kemudian si ibu menurunkan anaknya dan dia sendiri mengendarai kuda.
Yang suuz zhan pasti berucap ini, “
“Ibu macam apa ini!! Masa anaknya suruh berjalan, dia sendiri enak-enak duduk diatas kuda, anaknya masih kecil lagi!!”
Kemudian si ibu menurunkan anaknya dan mereka berjalan kaki. Yang suus zhan berkomntar lagi,
“Gimana sih!! Kuda kan untuk dituganggi!! Nggak syukur ama nikmat Allah tuh!!”
Kemudian si ibu dan anaknya naik bersama di atas kuda, si suuz zhan berkomentar lagi,
“Masa kuda sekecil itu dinaikin berdua!! Apa nggak sayang ama binatang!! Kasihan kan!!”
Jadi coba tebak mana yang benar!!! Tidak ada karena semuanya salah

Nah dalam sebuah hadist disebutkan kebaikan dan dosa itu adalah
Dan dari Wabishah bin Ma’bad ra dia berkata, “Saya mendatangi Rasulullah Saw, lalu beliau bersabda, “Engkau datang untuk menanyakan kebaikan? Saya menjawab, benar, beliau berkata, “Mintalah pendapat hatimu, kebaikan adalah (ketika) jiwa dan hati tenang, dan dosa itu ketika jiwa terganggu dan hati terasa ragu, meskipun orang-orang memberi pendapat kepadamu dan mereka membenarkannya.” (Hadits hasan dan kami meriwayatkan dari dua musnad, (yaitu) musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Ad- Darimi dengan sanad hasan)

Dalam hadist diatas disebutkan bahwa dosa itu: hati terguncang dan penuh keraguan kalau melakukan dosa. Artinya kalau orang tidak pernah berbohong, kemudian sekali waktu dia berbohong, pasti hatinya nelangsa, sedih penuh kegelisahan. Karena hati tidak mau menerima perbuatan mulut yang belum pernah dilakukannya.
Namun yang jadi masalah, kalau bohong itu terus dilakukan dan hati menganggap sebuah kebiasaan dan tidak ada lagi getaran sedih. Nah bagaimana dengan yang seperti ini?? Kalau hati sudah tidak tahu atau tidak mau tahu tentang dosa lagi??? Kemana cari pembersihnya?? Bahkan akal pun tidak tahu bahwa itu dosa!! Subhanallah….Naudzu billahi min dzalik

Bersambung

Kang Ackmanz

NB:
Undangan Silaturahmi dan Kajian Islam pada tanggal 21 Juni 2009 Pukul: 08:00
DI JAKARTA BARAT. ALAMAT AKAN DIBERIKAN PADA MASING-MASING E-MAIL.
1. HANYA YANG BERKENAN HADIR SAJA DAN BAGI WARGA JAKARTA DAN SEKITARNYA.
2. YANG BERMINAT HANYA MENGIRIMKAN NAMA DAN ALAMAT E-MAIL SAJA DAN MESSAGE KE KANG ACKMANZ
3. SEDANGKAN YANG TIDAK HADIR BAIK DI KOTA MANAPUN TIDAK MENGAPA DAN TIDAK SEKALI LAGI TOLONG UNTUK TIDAK MENGIRIMKAN BERITA APA-APA. YANG AKAN HADIR SAJA YANG HARUS KIRIM MESSAGE PADA KAMI.
4. Ayo gabung di page baru AL-QUR’AN & SUNNAH PELITAKU karena Group Al-Qur’an-Sunnah Pelitaku sudah tidak bisa mengirim message ke semua members jika anggota telah mencapai lebih dari 5000 orang. Untuk bergabung klik disini:
5. http://www.facebook.com/profile.php?id=1123448353#/pages/Jakarta/Al-Quran-Sunnah-Pelitaku/95714860683?ref=ts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar