Rabu, 01 Juli 2009

DOA MASYARAKAT MADANI (1)

Hal yang sangat menyenangkan ketika hendak tidur malam adalah saat pasangan jiwaku berkata kepada sang putri kecil: Ayo de, baca doa dulu. Lalu sang putri kecil itu mengucap: bismillahirrahmanirrahim, bismika allahumma ahya wa bismika amuut. Mengapa menyenangkan? jangan dikira setelah mengucap doa tidur itu ia langsung tidur sehingga memberikan kami waktu lebih banyak untuk mengenang kehidupan yang telah lalu sambil merencanakan kehidupan selanjutnya. Malah, setelah doa itu, ia tetap saja asyik bermain-main dan seringkali membuat kami kehabisan waktu untuk saling bercakap-cakap, menggenapkan kehidupan.

Yang menyenangkan darinya adalah kemampuannya mengucap doa disertai basmalah diusianya yang masih sangat belia: 2 tahun. Menyenangkan, karena ia telah terbiasa mengucap doa sebelum tidur dan semoga cepat menyadari mengapa doa itu harus diucapkan.

Kira-kira, kapankah ia mulai menyadari? pertanyaan itu sering menggoda, tapi ah, terlalu cepat
mengharapkannya diusianya yang masih 2 tahun. Toh, banyak juga orang dewasa yang belum juga menyadari mengapa doa sebelum tidur itu disunnahkan Rosulullah saw? dan mengapa kalimat itu yang dipilih, bukan yang lainnya?

Saya percaya bahwa pilihan kalimat doa itu mengandung maksud dan tujuan yang sangat berkekuatan untuk membangun kehidupan umat. Bukankah apa yang diucapkan oleh Rosulullah saw semata-mata adalah atas dorongan wahyu, bukan atas kehendak nafsunya sendiri? Saya jadi teringat dengan komentar seorang teman bernama Zainal Ahmad, kira-kira begini: Membaca tulisan manusia, saya selalu melihat apa maksudnya, bukan pilihan kata atau istilahnya... nah, kalimat doa itu adalah kalimat yang diucap oleh Muhammad Rosulullah saw. Ia bukan sekedar manusia biasa, tetapi manusia rosuli yang ucapannya adalah wahyu Tuhan yang mengutusnya.

Maka, saya berkeyakinan bahwa kalimat doa itu adalah bukan kalimat biasa tetapi kalimat bertuah luar biasa bagi kehidupan dan kemanusiaan, tidak sekedar menghasilkan tabungan pahala yang bertumpuk-tumpuk untuk dicairkan di kehidupan kemudian, tetapi menghasilkan manfaat tunai yang bisa dinikmati pada kehidupan saat ini juga.

Kira-kira, apakah yang membuat Muhammad rosulullah saw dan para sahabatnya berhasil membangun masayarakat madinah yang begitu menginspirasi umat Islam pada generasi selanjutnya sampai saat ini? Apakah, salah satunya, lantaran kalimat doa itu yang mereka ucapkan setiap menjelang tidur? Jika jawabannya Ya, mengapakah kita belum berhasil membuat karya yang sama padahal kita juga mengucap kalimat doa yang sama?

Saya menjawabnya tidak, kalimat doa sebelum tidur tidak cukup menjadi penggerak keberhasilan Muhammad rosulullah saw dan para sahabatnya. Kelak kalimat doa sebelum tidur itu harus dilanjutkan setelah bangun tidur. Dua kalimat doa itulah, yaitu doa sebelum dan sesudah tidur yang menjadi salah satu senjata umat Islam pada masa-masa awal dalam membangun kehidupan masyarakat madinah.

Pertanyaannya: bukankah kita juga mengucap dua kalimat doa itu seperti mereka juga? tetapi mengapa dampaknya tidak sama?

Bersambung...

Sebagian jawabannya dapat ditemukan di http://sutris.blogspot.com/2009/02/menjadi-hidup-untuk-menghidupkan.html

Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar